INFO TASIKMALAYA - Pada Selasa siang, suasana Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mendadak tegang ketika kericuhan pecah antara petugas keamanan dan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa. Aksi tersebut terjadi di tengah pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terpilih di Kota Tasikmalaya. Para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada para wakil rakyat yang baru saja dilantik.
Ketegangan di Depan Gedung DPRD
Unjuk rasa ini berlangsung di Jalan RE Maradinata, sebuah ruas jalan utama yang menghubungkan beberapa area penting di Tasikmalaya. Dua kelompok mahasiswa dari PMII dan HMI mendatangi Gedung DPRD Kota Tasikmalaya untuk menyuarakan tuntutan mereka. Namun, upaya mereka untuk mendekati gedung tersebut dihalangi oleh barikade petugas keamanan gabungan. Ketegangan pun tak terhindarkan saat massa berusaha merangsek masuk ke lingkungan gedung, memicu aksi saling dorong dengan petugas.
Beberapa kali kericuhan terjadi antara mahasiswa dan aparat keamanan, namun situasi berhasil dikendalikan setelah anggota DPRD terpilih akhirnya menemui para demonstran. Dalam pertemuan tersebut, para mahasiswa menyampaikan berbagai aspirasi mereka, termasuk isu pemerataan pendidikan dan optimalisasi anggaran. Para wakil rakyat berjanji akan menindaklanjuti tuntutan tersebut dan memastikan bahwa suara mahasiswa tidak akan diabaikan.
Dialog dan Penyelesaian Aksi
Setelah pertemuan tersebut, suasana mulai mereda. Salah satu kelompok mahasiswa yang telah berdialog dengan anggota DPRD memilih untuk meninggalkan lokasi unjuk rasa secara tertib. Namun, kelompok mahasiswa lainnya masih bertahan dan menunggu giliran untuk menyampaikan aspirasi mereka. Meski sempat terjadi ketegangan, akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan aksi ini melalui dialog tanpa kekerasan.
Selama aksi berlangsung, akses Jalan RE Maradinata sempat ditutup sementara oleh petugas keamanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun demikian, masyarakat masih diberikan jalur alternatif untuk beraktivitas, sehingga dampak penutupan jalan ini dapat diminimalisir.
Dampak dan Tanggapan Masyarakat
Unjuk rasa mahasiswa ini mendapatkan perhatian luas dari berbagai kalangan. Banyak warga yang mendukung aksi ini karena dianggap sebagai bentuk kontrol sosial terhadap kinerja para wakil rakyat. Di sisi lain, sebagian masyarakat juga merasa terganggu dengan kericuhan yang terjadi, terutama bagi mereka yang aktivitasnya terhambat akibat penutupan jalan.
Namun, terlepas dari pro dan kontra yang ada, aksi unjuk rasa ini menunjukkan betapa pentingnya partisipasi aktif masyarakat, khususnya mahasiswa, dalam mengawasi jalannya pemerintahan di daerah. Dengan adanya dialog antara mahasiswa dan anggota DPRD, diharapkan ada langkah konkret yang diambil oleh para wakil rakyat untuk menindaklanjuti aspirasi yang telah disampaikan.
Unjuk rasa mahasiswa di Kota Tasikmalaya yang terjadi bersamaan dengan pelantikan anggota DPRD terpilih menunjukkan bahwa suara rakyat, terutama generasi muda, tetap menjadi elemen penting dalam demokrasi. Meski sempat diwarnai kericuhan, dialog yang dilakukan akhirnya menjadi solusi untuk meredakan ketegangan dan memastikan bahwa aspirasi mahasiswa didengar.
Jika kamu ingin mengikuti perkembangan berita lebih lanjut tentang Tasikmalaya dan sekitarnya, kunjungi Info Tasikmalaya untuk mendapatkan update terkini dan informasi yang terpercaya.